Pura Agung Amertha Buana di Batam



Pura Agung Amertha Buana yang dibangun sejak tahun 1999 ini merupakan pusat peribadatan bagi umat Hindu yang ada di Batam dan sekitarnya. Posisinya sangat strategis, berada di atas sebuah bukit kecil di kawasan Sei Ladi. Dari kejauhan, pura ini tampak elok dan berview indah. Di hadapannya terbentang Danau Sei Ladi serta hamparan laut biru, sementara pada sisi lainnya menghadap langsung ke sebuah padang golf berkelas dan cukup ternama di Pulau Batam.

Pura Agung Amerta Bhuana ini oleh para pendirinya, didinikan dengan maksud agar keberadaannya mampu menjadi sentral peribadatan umat Hindu, baik di Batam maupun dan wilayah lain. Adapun bentuk fisiknya, merupakan hasil perpaduan ornamen Hindu klasik dengan dengan konsep modern. Sangat diharapkan, eksistensinya bisa jadi salah satu bangunan monumental yang memiliki nilai nilai sejanah tinggi, kini dan masa mendatang.

Mulai dibangun sejak tahun 1999, pura ini sebelum berdiri megah seperti sekarang ini, dalam proses pembangunannya, mengalami beberapa tahapan Pertama, meditasi bersama. Tahap ini dilakukan untuk menentukan letak titik Padmasana, yang telah dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2000, dipimpin oleh Maha Pendeta Ida Pedanda Gde Oka Kemenuh dari Jakarta. Langkah kedua berupa peletakan batu pertama, yakni pelaksanaan pembangunan Padmasana, Candi Bentar dan Bale Pegat pada 4 Juni 2000. Sejak saat itu pembangunannya terus digesa dan baru rampung pada bulan Juni 2003.

Setelah beberapa bangunan utama selesai, agar bisa digunakan untuk persembahyangan, maka digelar upacara pensucian pada tanggal 3 Agustus 2003. Bangunan yang disucikan pada waktu ¡tu meliputi Padmasana, Candi Bentar, Balai Pawedan serta areal parker. Upacara ¡ni dihadiri oleh Dirjen Bimas Hindu dan Budha Departemen Agama RI dan dipimpin langsung oleh Maha Pendeta Ida Pedanda Gde Oka Kemenuh.

Perlahan namun pasti, pura ini kemudian mulai membangun fasilitas lain seperti Pelinggih Penglurah Ratu Gde Dalem Bumi, Pelinggih Pengapit Lawang serta pemasangan papan nama Pura Agung Amerta Bhuana. Dan setelah semuanya rampung, pura ini lalu diresmikan penggunaannya oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Agil Said Husin Al Munawar MA pada tanggal 16 Juni 2004. Hadir dalam peresmian adalah seluruh umat Hindu di Batam dan sekitarnya, walikota Batam, ketua Otorita Batam serta para tokoh masyarakat dan agama.

Pasca itu, berbagai pembenahan dan pembangunan fasilitas pendukung lainnya secara gradual terus dilakukan. Hingga kini, kalau Anda mengunjungi pura ini, bias menyaksikan beberapa bangunan tambahan seperti wantilan atau bangunan serb guna. Ada juga Kori Agung dan Apit Lawang yang memiliki tiga pintu gerbang, yakni pintu gerbang utama serta dua buah gerbang pengapit yang berada di sisi kiri dan kanannya.

Selanjutnya, adalah Gedong Batu, Bale Pawedan, Bale Kulkul. Gedong Batu ini dibangun sebagai gedung penyimpanan Ratu Gede Banaspati Raja beserta pengiringnya Ratu Istri dan Ratu Rurung. Lalu terdapatjuga Bale Pepelik, Pelinggih Ratu Mas Melanting, Taman Sari dan Penyengker serta Ngenteg Linggih Pura Agung Amerta Bhuana.

Walaupun beberapa bangunan utama telah berhasil dibangun namun sesuai rencana di komplek pura ini juga bakal dibangun beberapa bangunan vital seperti penyempurnaan Tangga Bale Pepelik dan Tangga Kori Agung, penyempurnaan Pelinggih Ratu Mas Melanting dan Taman Sari,pembangunan Bale Peselang di Utamaning Mandala, Tembok Penyegker Utamaning Mandala, Graha Pinandita dan lain lain.

Tips menuju kesana:

Anda bisa menggunakan taksi, bis atau angkutan umum untuk menuju ke sana. Karena letaknya yang berada di pinggir jalan Baloi Sekupang, siapa pun bakal tidak mengalami kesulitan untuk mencarinya. Atau kalau memang masih bingung, minta saja pengemudi taksi atau angkot untuk menunjukkannya. Dari kawasan kota, pura ini bisa ditempuh dalam waktu 15 menit sementara Anda yang menuju ke sana dari arah Sekupang, bisa sampai di pura ini dalam hitungan kira kira 20 menit.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pura Agung Amertha Buana di Batam"

Posting Komentar